Pemerintah Akan Memanfaatkan Teknologi Untuk Mempercepat Pemulihan Pada Periode Pandemi

Pemerintah Akan Memanfaatkan Teknologi Untuk Mempercepat Pemulihan Pada Periode Pandemi

Menteri Koordinasi untuk Divisi Pikenomia Airlanggs Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah menggunakan teknologi dalam mempercepat pemulihan ekonomi selama periode Pandemi Covid-19.

“Transformasi digital adalah kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada periode COVID-19 dan pemerintah benar-benar menggunakan teknologi, antara lain melalui telemedisin dan teknologi kesehatan,” kata Airlangga di Jakarta pada hari Kamis.

Airlanggs menganggap bahwa teknologi di sektor kesehatan memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi selama Pandemi Covid-19.

Pemerintah, katanya, menggunakan aplikasi yang dilindungi untuk melawan Covid-19, dengan membatasi kegiatan masyarakat sambil memilih Covid-19 positif, sehingga meminimalkan penyebaran virus.

Sampai sekarang, aplikasi yang dilindungi telah diunduh dan digunakan oleh lebih dari 120 juta orang.

Hal Ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat benar-benar menggunakan aplikasi ini, agar dapat menyelesaikan kebijakan yang diambil dalam menangani khasus Covid-19, ujar nya.

Melalui aplikasi yang dilindungi, kata Airlangg, pemerintah juga dapat memberikan bantuan atau obat-obatan telemedik langsung kepada orang-orang yang dikonfirmasi secara positif Covid-19.

Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah juga berhasil menekan lonjakan kasus Covid-19 dalam dua kegiatan utama, yaitu setelah Idul Fitri dan implementasi ziarah.

Dari dua kegiatan utama, jumlah kasus COVID-19 positif di Indonesia tetap miring. Ini menunjukkan ketahanan Indonesia dalam berurusan dengan Covid-19.

“Sekarang 7 hari dipindahkan rata -rata kurang dari 5 ribu, bandingkan dengan Jepang yang saat ini masih di atas 200 ribu atau Amerika sendiri yang berada di atas 100 ribu. Ini membuktikan bahwa langkah -langkah Indonesia dapat menjadi salah satu dari lima negara terbaik yang dapat menangani Covid -19 . Informasi ini dapat dari Universitas Johns Hopkins, “.